Yuk Belajar Bahasa Daerah Lewat 5 Film Pendek Karya Anak Bangsa Ini
Dengan negara yang memiliki beragam budaya, termasuk bahasanya, bahasa daerah kemudian menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Di era pekembangan seperti saat ini, tak jarang jika para milenial lebih menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa daerah itu sendiri untuk memudahkan adaptasi dengan lingkungan yang modern. Padahal, berdasarkan hasil dari pemetaan Badan Bahasa Kemendikbud, di Indonesia terdapat sekitar 652 bahasa daerah yang unik.
Hasil Pemetaan Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan |
Hal ini patut dibanggakan karena Indonesia merupakan negara
yang memiliki bahasa paling banyak didunia. Namun sangat disayangkan juga karena
berdasarkan data hasil pemetaan oleh Badan Bahasa Kemendikbud, saat ini ada 11 bahasa daerah yang telah
punah di Indonesia. Ke-11 bahasa daerah itu adalah Bahasa Tandia (Papua Barat);
Bahasa Mawes (Papua); Bahasa Kajeli/Kayeli (Maluku); Bahasa Piru
(Maluku); Bahasa Moksela (Maluku); Bahasa Palumata (Maluku); Bahasa
Ternateno (Maluku Utara); Bahasa Hukumina (Maluku); Bahasa Hoti (Maluku);
Bahasa Serua (Maluku); dan Bahasa Nila (Maluku).
Punahnya ke-11 bahasa daerah ini merupakan tanda bahwa
masyarakat Indonesia sendiri menjadi lengah terhadap segala keragaman yang
dimiliki. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan
kekayaan serta keragaman yang dimiliki Indonesia, salah satunya dengan
memberikan perhatian penuh terhadap bahasa daerah.
Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan
untuk melestarikan bahasa daerah, salah satunya dengan menonton film berbahasa
daerah. Saat ini, cukup banyak filmmaker
yang turut serta dalam melestarikan bahasa daerah dengan membuat karya yang keseluruhan isi ceritanya menggunakan bahasa
daerah tertentu
di
Indonesia. Berikut 5 rekomendasi film pendek Indonesia yang menggunakan bahasa
daerah, tonton yuk!
1. Tilik – Daerah Istimewa
Yogyakarta
Poster film tilik. Sumber gambar: ©ravacanasfilm.com |
Siapa
sih yang tidak tahu film Tilik? Film
pendek ini sempat viral di Indonesia pada pertengahan tahun 2020. Film pendek produksi Ravacanas Film ini menceritakan
tentang Dian, seorang kembang desa yang menjadi
idaman banyak lelaki untuk dipinang. Hal ini, tentu saja menjadi topik
hangat bagi warga desanya, terutama di kalangan para ibu-ibu. Dalam perjalanan
menjenguk (tilik) Bu Lurah di rumah sakit di kota, beberapa warga
berdebat tentang siapa yang bakal mempersunting Dian. Perjalanan tilik pun dipenuhi gosip dan petualangan
bagi para warga desa yang naik truk tersebut.
Beragam kalangan masyarakat ramai menonton film pendek ini sebab para karakter yang biasa ditemui di kehidupan nyata. Adanya subtitle bahasa Indonesia juga mempermudah bagi masyarakat dari background suku yang berbeda untuk bisa menikmati/mempelajari bahasa Jawa yang dipakai sepanjang film. Film Tilik bisa diakses melalui Youtube.
2. Sunda Mah Gini - Jawa Barat
Screenshot cuplikan film Sunda Mah Gini. Sumber gambar: youtube |
Film Sunda mah Gini menceritakan bagaimana orang Sunda yang sering menyampur-adukkan bahasa Sunda dengan
bahasa Indonesia. Film pendek ini diproduksi pada
tahun 2019 yang diposting oleh akun
Youtube, Fiksi. Dalam film ini banyak kata-kata khas Bahasa Sunda yang
mungkin kita belum ketahui, seperti camerong (kotor/belepotan/cemong), hurung (nyala), gomplok (lebat/tebal),
dll., yang digunakan berdampingan dengan bahasa Indonesia dalam percakapan
sehari-hari.
Cukup beragam kata-kata Bahasa Sunda yang ditampilkan di film ini dan ditampilkan bersamaan dengan artiannya dalam bahasa Indonesia untuk mempermudah masyarakat memahami bahasa Sunda tersebut. Film Sunda Mah Gini juga bisa ditonton di Youtube.
3. BALI: Bali Gerah Iraga Sareng Sami - Denpasar
Screenshot cuplikan film. Sumber gambar: youtube |
Bagi beberapa orang, Bali hanya terkenal akan
keindahan alamnya sebagai tempat wisata. Akan tetapi, Bali juga
memiliki kebudayaan yang sangat khas dan menarik untuk kita pelajari; salah
satunya adalah bahasa daerahnya. Perlu diketahui, film ini diproduksi oleh
pelajar SMA Negeri 2 Denpasar lho! Film BALI
ini menceritakan tentang seorang anak bernama Luh Sekar yang berasal dari Desa
Panglipuran, Bangli. Ia tinggal bersama ibunya dan adiknya, Nengah Sari. Luh
Sekar diceritakan
sebagai gadis desa yang sangat mencintai alam dan budaya Bali.
Karya ini patut kita acungi jempol, dikarenakan film ini sangat memberikan banyak pelajaran berharga bagi penonton. Tak hanya tentang bahasa Bali, namun juga tentang kepedulian terhadap alam. Penasaran dengan akhir ceritanya? Kuy langsung cek film BALI di YouTube!
4. Senjakala di Manado
Poster Senjakala di Manado. Sumber gambar: wikipedia |
Film yang dibintangi oleh aktor dan aktris populer ini sangat menarik untuk ditonton loh! Karena cukup jarang kita menemui penggunaan bahasa Manado di ranah perfilman Indonesia, Senjakala di Manado pelaut yang telah meninggalkan keluarganya selama hampir 20 tahun. Ia berniat untuk kembali ke Manado untuk kembali ke keluarganya. Kisah drama keluarga dan kisah romantis ini wajib kamu tonton, karena selain alur cerita yang menarik bagaimana bertahan dalam hubungan yang tidak direstui oleh orang tua, kita juga bisa belajar bahasa Manado dalam percakapan sehari-hari disini. Kapan lagi kan ada film genre romantis dengan bahasa daerah didalamnya? Berikut trailer film SENJAKALA DI MANADO.
5. Salisiah Adaik –
Minangkabau
Cover film. Sumber gambar: kompasiana.com |
Itulah 5 film lokal karya anak bangsa yang menggunakan bahasa dari beberapa daerah yang berbeda di Indonesia. Film-film tersebut tak hanya akan membantu memperkaya kosakata bahasa daerah, tapi juga akan membawa kamu untuk lebih mengenal kondisi sosial budaya dari daerah tersebut. Selamat Menonton!
Artikel oleh: Shafirra R.
Editor: Nur Annisa H.
Jumlah kata: 844
Komentar
Posting Komentar