Memulai Langkah Karir Sebagai Penulis di Pameran Karya 2020 bersama UKMP Universitas Negeri Malang

Merintis karir sebagai penulis bukanlah sebuah perjalanan singkat yang cukup dengan mengirimkan karya kepada penerbit. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis (UKMP) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Pameran Karya 2020 pada 28-31 Oktober 2020 melalui pertemuan daring.

Acara yang dipersiapkan, mulai dari Book Launching sampai pada serangkaian webinar ini tidak lain untuk menjadi media bagi anggota tetap dan peserta umum untuk memperoleh informasi dan edukasi dalam dunia kepenulisan. Tahun ini, Pameran Karya mengangkat tema “Lentera” dengan harapan setiap karya yang dipamerkan dan UKMP sendiri dapat menjadi 'sinar' dalam bidang kepenulisan.

“Selain itu, tema Lentera ini merupakan akronim dari Lensa Temu Karya yang menyandang filosofi bahwa setiap karya yang ada di Pameran Karya 2020 ini dapat saling bersinergi dan terfokus dalam aspek yang tertuang sesuai bidang kepenulisannya selayaknya lensa,” jelas Gumilang Feby selaku Ketua Pelaksana.

Pada pelaksanaan Pameran Karya 2020, agenda rutin UKMP UM ini sukses mempersembahkan sejumlah 78 karya yang terbagi dalam bentuk prosa, puisi, dan non-fiksi. Lebih lanjut, Gumilang mengungkapkan bahwa melalui pelaksanaan pameran untuk para penulis di UKMP ini dapat menjadi bentuk apresiasi untuk terus memotivasi dan mendukung langkah berkarir dalam bidang kepenulisan.

“Tentu saya berharap mereka dapat semakin mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas tulisannya dengan adanya bentuk apresiasi semacam ini. Selanjutnya, semoga keberadaan pameran karya ini lebih dikenal oleh masyarakat terkhusus penerbit. Sehingga karya dari anggota di UKMP dapat diterbitkan secara lebih meluas,” harap Gumilang.

Hal serupa juga dituturkan oleh Nisrina Mesi, salah satu anggota UKMP, yang menuliskan prosa “Konspirasi Para Pejuang” di kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, ia mengaku bahwa Pameran Karya 2020 menjadi media pertama baginya untuk menulis sebuah buku yang dipamerkan.

“Pameran Karya ini merupakan suatu bentuk apresiasi yang mendukung karya saya lebih giat lagi untuk menghasilkan karya-karya selanjutnya,” tuturnya

Sumber gambar: instagram @buku_ukmp_um

Mahasiswa yang akrab disapa Mesi ini juga mengungkapkan tentang keinginannya untuk berkarir di dunia kepenulisan. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, ia percaya bahwa karir di bidang kepenulisan juga semakin beragam.

“Saat ini sudah banyak media digital yang bisa menjadi lading berkarir di bidang kepenulisan. Sebut saja Wattpad, Noveltoon, dan bahkan YouTube seperti yang dilakuakan Raditya Dika yang membaca karya cepernnya di kanal YouTube. Intinya tergantung bagaimana produktivitas dan perkembangan tulisan kita,” jelas penulis aktif di Wattpad ini.

Selain pelaksanaan Book Launching, salah satu agenda pelaksanaan Pameran Karya 2020 adalah Webinar Sastra dengan judul “Proses Kreatif Merintis Karir sebagai Penulis” pada Kamis (29/10). Kegiatan ini menghadirkan Ajun Nimbara seorang kontributor aktif di berbagai media dan pekerja lepas editor di Penerbit Pelangi Sastra.

Sumber foto: dokumentasi Panitia Pameran Karya 2020

Melalui webinar ini, pemateri yang akrab disapa dengan Kak Ajun memaparkan serangkaian tahapan dalam berkarir menjadi seorang penulis.


Menurut kak Ajun, apa perbedaan ‘Karir’ dan ‘Pekerjaan’?

Saat ini ranking minat baca di Indonesia masih berada di urutan 71 dari 77. Masih yakin kamu mau jadi penulis kalau minat baca di Indonesia masih rendah? Saat saya ditawari untuk menjadi narasumber, saya bertanya pada diri sendiri apakah memang selama ini saya merintis “karir” menulis? Karena pada dasarnya karir dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda. Karir artinya kita melakukan apa yang kita mau dan terjadi begitu saja. Hal inilah yang akan melahirkan orang-orang yang bertahan dengan idealismenya. Sedangkan, pekerjaan dapat dimaknai sebagai sebuah ‘keharusan’ dan dengan tujuan yang bisa dikatakan untuk mengangkat kualitas hidup secara materi.

Baca juga: Apa Itu Penerbit Indie? Kak Ibe Berbagi Lika-Likunya Menerbitkan Buku Lewat Penerbit Indie 

 

Bagaimana seharusnya dalam menyiapkan niat sebelum menulis?

Secara pribadi, aku menulis karena ada hal yang ingin aku ungkapkan. Jadi, sebelum menulis coba pertimbangkan beberapa hal ini. Pertama, renungkan motif kamu untuk menulis. Misalnya apakah sekedar ini mengekspresikan diri saja atau ada motif lain yang kamu punya seperti ingin menjadi penulis best seller dan mendapatkan keuntungan. Kedua, kenali dan pahami definisi penulis. 

Siapa yang disebut penulis? Penulis bukan sebuah pekerjaan yang biasa, kecuali jika kamu menulis dengan tujuan yang spesifik atau untuk kondisi tertentu seperti menulis materi sekolah/webinar. Jadi, penulis bukan sekedar mereka yang menulis di misal Twitter. Pada dasarnya penulis adalah mereka yang menghasilkan karya tulis di buku atau media tertentu.


Bagaimana Perjalanan karir kak Ajun di bidang kepenulisan?

Secara timeline seperti ini perjalanan karirku dalam dunia kepenulisan. Pertama, aku mulai serius menyelami hobi membaca sejak SMP dengan bacaan-bacaan novel seperti “Negeri 5 Menara”. Tidak ada penulis bagus yang tidak membaca karena pada intinya seorang penulis membutuhkan banyak referensi dan memori empiric; melalui pengalaman pribadi dan juga bacaan inilah seorang penulis mendapat referensi. 

Kedua, aku mulai aktif mengikuti kompetisi kepenulisan seperti esai, cerpen, dan puisi. Melalui hal ini semakin membuatku semangat untuk terus menulis sekaligus menemukan sebuah kebiasaan baru dalam hal kepenulisan, seperti diskusi buku, ikut pelatihan, dan jualan buku. Tentu hal ini yang menambah jaringan pertemanan dan membuka jendela dunia atau wawasan kita.  

Ketiga, terus menulis meskipun ditolak. Ini adalah poin pentingnya karena melalui proses ini dapat menguji mental dan mengasah potensi diri, Hingga akhirnya, karya pertama saya yang lolos meja penerbit berjudul “Ibu-Ibu Blok Melati” (2015).  

Keempat, selain menulis non-fiksi aku juga tidak lupa untuk menulis di artikel jurnal karena ini juga penting bagi seorang akademis. Kelima, terus mengasah nalar berpikir kita dalam artian tetap menjadi sensibilitas kita terhadap realita sekitar. Misalnya, seperti JK. Rowling yang menulis buku fantasi namun alur cerita masih dapat diterima nalar.


Menurut kak Ajun, apa itu menulis dan penulis?

Menulis ini merupakan salah satu bentuk perbuatan yang harus ada sikap dan sebuah rasa tanggungjawab dari si penulis. Penulis sendiri juga merupakan seorang individu yang merdeka pikirannya dan hal ini tercermin dari tulisan mereka.

 


Artikel oleh: Andita Eka W.

Editor: Nur Annisa H.

Jumlah kata: 887

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Rekomendasi Novel Metropop Romance yang Bikin Geregetan

6 Rekomendasi Café dan Resto Outdoor Bernuansa Alam di Jawa Timur

Free Fire Battlegrounds, Mobile Game yang Jadi Primadona di Kalangan Pemuda