Capsule Wardrobe, Solusi untuk Kamu yang Sering Boros Belanja Pakaian
Di era yang sangat memudahkan proses berbelanja ini
memang gak mudah menahan diri dari godaan promo dan gratis ongkir yang tak ada
habisnya membombardir jendela notifikasi. Gak heran kalau kita sering khilaf beli
barang-barang yang akhirnya tak terpakai, salah satunya pakaian. Ada yang sering
merasa gak punya baju buat dipakai padahal lemari sudah penuh sesak? Kamu gak
sendirian kok!
Tendensi untuk beli pakaian secara impulsif ini salah
satunya didorong oleh semakin berkembang pesatnya Fast Fashion, yakni industri
yang memproduksi dan mendistribusikan pakaian trendy secara masif. Model
pakaian yang diproduksi biasanya mengadaptasi style yang sedang hype
di panggung fashion atau di kalangan para selebritis. Karena biasanya dibandrol
dengan harga relatif terjangkau, hal ini seringkali bikin tergiur untuk memborong.
Selain itu, Fast Fashion juga merubah arus
pergantian tren jadi lebih cepat. Kalau dulu koleksi busana hanya berganti tiap
musim, sekarang bisa berganti kapan saja. Intinya, Fast Fashion bakal
membuat kamu merasa gak keren kalau gak ngikutin tren. Namun, walaupun terlihat
trendy, bahan pakaian dari industri Fast Fashion cenderung rendah kualitasnya, sehingga jangka pakainya pun relatif pendek.
Dilansir oleh The Cut, Chief Design Officer dari
California Closet mengungkap bahwa sebagian besar orang hanya menggunakan 20%
dari total pakaian yang tersimpan di lemari. Selain itu, tercatat sejak tahun 2000 hingga
sekarang, rata-rata masyarakat saat ini memborong pakaian lebih banyak tiap
tahunnya jika dibandingkan awal abad 21. Pakaian-pakaian tersebut pun sebagian
besar tak terlalu lama disimpan dan berakhir dibuang. Statistik ini merupakan gambaran
kasar saja dari dampak Fast Fashion terhadap gaya hidup masyarakat.
Lalu, apa hubungannya Capsule Wardrobe dengan
fenomena ini? Jika Fast Fashion cenderung mendorong kamu untuk terus belanja
pakaian, maka Capsule Wardrobe akan mendorongmu untuk melakukan yang
sebaliknya!
Apa itu Capsule Wardrobe?
![]() |
| Sumber gambar: memegenerator.net |
Capsule Wardobe merupakan terobosan koleksi busana yang awalnya bertujuan untuk mempermudah para wanita karir dalam berbusana di era 70 an. Konsep ini pertama kali digagas oleh Susie Faux, pemilik butik Wardrobe di London, Inggris dan kemudian dipopulerkan kembali pada era 80 an oleh Donna Karan, desainer Amerika Serikat, melalu koleksi rancangannya. Jadi, capsule wardrobe ini sebenarnya bukan hal yang baru, tapi memang gak semua kalangan tahu.
Susie Faux menjelaskan dalam bukunya Wardrobe: Develop Your Style & Confidence bahwa kita sebenarnya tidak butuh membeli banyak pakaian untuk bisa tampil menarik dan percaya diri, dan konsep Capsule Wardrobe ini lah yang akan membuktikan hal tersebut. Jadi, buat kamu yang sering boros beli pakaian dan sudah lelah dengan kondisi lemari yang penuh sesak, tak ada salahnya coba membuat Capsule Wardrobe. Konsep ini tidak gender exclusive alias bisa digunakan oleh pria juga loh, Sobat Milenial.
Bagaimana cara membuat Capsule Wardrobe?
Lalu, gimana caranya mengkurasi pakaianmu sendiri dan
membuat koleksi Capsule Wardrobe? Ada beberapa tahapan ala Pojok
Milenial yang bisa kamu lakukan nih!
1. Bongkar dan seleksi isi lemarimu
Sediakan kotak berlabel SIMPAN untuk pakaian yang
sering kamu pakai, label MUSIMAN untuk pakaian yang hanya dipakai ke acara
tertentu seperti ke kondangan atau ke puncak, label MUNGKIN untuk pakaian yang
kamu masih ragu mau simpan atau tidak, dan label SISIHKAN untuk baju yang
memang sudah gak pernah dipakai atau kondisinya kurang bagus, entah karena
melar, kekecilan, dan sebagainya. Pakaian dalam kotak SISIHKAN nantinya bisa
kamu jual, barterkan ke teman, atau donasikan.
2. Pertimbangkan fungsi, tak hanya estetika
Dalam membuat Capsule Wardrobe, kamu harus
memprioritaskan pakaian yang kamu suka dan butuhkan. Coba kamu pertimbangkan pakaian
yang ada di dalam kotak MUNGKIN. Sebenarnya pakaian itu modelnya memang cocok untukmu
dan kegiatanmu atau kamu beli cuma karena laper mata? kalau jawabannya tidak
cocok, maka pindahkan ke kotak berlabel SISIHKAN.
Tips: Jika pakaian itu gak pernah dipakai dalam kurun
waktu 6 bulan terakhir, kemungkinan besar pakaian itu gak akan kamu pakai lagi kedepannya.
Jadi, sisihkan saja.
3. Desain palet warnamu
Umumnya, palet warna dasar yang direkomendasikan untuk Capsule Wardrobe pemula memang warna-warna netral yang mudah dipadu-padankan, seperti putih, hitam, abu-abu, dan coklat. Kamu bisa tentukan sendiri 2-3 warna netral yang cocok denganmu, lalu tentukan 1-2 warna aksen yang kamu suka untuk dikombinasi dengan warna netralmu, seperti warna maroon, mustard, lavender, dan sebagainya. Palet warna ini bisa jadi reminder saat belanja agar kamu membeli pakaian dengan warna yang dapat dipadukan dengan pakaian yang kamu punya.
![]() |
| Inspirasi palet warna netral dan warna aksen |
4. Tentukan jumlah pakaian yang ingin disimpan
Berapa jumlah
pakaian yang kamu perlukan untuk kegiatanmu? Umumnya, Capsule Wardrobe
merekomendasikan hanya menyimpan 25-50 pakaian yang meliputi atasan (kaus,
blouse, kemeja), sweater, kardigan/blazer, bawahan (celana kerja, jeans, rok),
dan pakaian formal (dress/setelan jas). Kamu harus memilih pakaian-pakaian
dengan warna dan model yang mudah dipadu-padankan dan bisa menghasilkan setelan
menarik untuk berbagai acara. Semakin banyak setelan yang bisa kamu ciptakan
dari jumlah pakaian yang terbatas itu, semakin bagus.
Tips: Saat ingin beli pakaian baru, gunakan aturan 1 In 1 Out. Jika kamu beli satu pakaian, maka kamu juga harus menyisihkan satu pakaian.
![]() |
| Inspirasi Capsule Wardrobe Berkapasitas 30 Pakaian |
5. Utamakan kualitas, bukan kuantitas
Poin ini adalah salah satu yang terpenting dalam
membuat koleksi Capsule Wardobe. Selain fungsi, kamu juga harus
mempertimbangkan kualitas pakaian tersebut saat berbelanja. Lebih baik kamu
hanya beli 1 kaus yang relatif mahal tapi bahannya bagus dan bisa bertahan
beberapa tahun daripada kamu beli 3 kaus dengan bahan yang buruk dan gak bisa
bertahan lama. Tapi ingat ya, berkualitas bukan berarti harus mahal. Kamu harus
tetap sesuaikan dengan budgetmu dan cari brand dengan harga dan kualitas yang
sesuai.
Bisa dikatakan, membuat Capsule Wardrobe juga
merupakan perjalanan mengenal diri sendiri karena dalam prosesnya, kamu memastikan
kalau pakaian yang kamu simpan adalah yang memang membuatmu nyaman dan percaya
diri, bukan cuma sekadar ngetren. Jadi, apakah kamu minat mencoba?
Artikel Oleh: Shinta W.
Editor: Ayu T.
Jumlah kata: 900



Komentar
Posting Komentar