Tunjuk Bakat Lewat PEKSIMINAS? Begini Pengalaman Perwakilan dari Universitas Negeri Malang

Sobat Milenial, pas jaman sekolah SD, SMP, atau SMA pasti sudah tidak asing dengan yang namanya Pekan Seni Pelajar atau PSP. Pekan Seni Pelajar merupakan jenjang perlombaan seni tingkat pelajar, mulai dari SD hingga SMA yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia. Tidak hanya sebagai ajang mengembangkan bakat bagi pelajar, namun juga untuk meningkatkan kualitas pelajar-pelajar di Indonesia.

Untuk memberi kesempatan yang sama pada Sobat Milenial yang sudah duduk di bangku perkuliahan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mengadakan Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) yang dapat diikuti oleh para mahasiswa. 

Mungkin kedengarannya membosankan dan tidak seru, Kenapa sih harus ikut lomba-lomba yang kayak gini?Justru ajang seperti ini akan menjadi salah satu kesempatan yang benar-benar berharga bagi kamu pecinta seni yang mau mengembangkan bakat. Perlombaan ini meliput berbagai macam kategori lomba seperti seni sastra, seni tari, seni fotografi, dan tidak terkecuali seni musik.

Pada umumnya, PEKSIMINAS ini diadakan secara berjenjang. Sebelum terlaksanakannya Peksiminas, akan diadakan Peksimida, yaitu Pekan Seni Mahasiswa Daerah. Bagi peserta yang lolos di Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) akan langsung lanjut ke PEKSIMINAS. Namun, dikarenakan terkendala wabah Covid-19 di Indonesia, Pekan Seni Mahasiswa tahun ini meniadakan kompetisi tingkat dan langsung menuju jenjang nasional. Perlombaan PEKSIMINAS 2020 diadakan secara daring melalui platform Youtube dan Google Drive. Video yang sudah diunggah oleh peserta akan dinilai oleh Dewan Juri pada tanggal 15 November mendatang.

Bagi kamu yang enggak pernah ikutan perlombaan kayak gini, dan mikir-mikir mau ikut pasti penasaran juga kan gimana rasanya ikutan lomba kayak gini? jangan risau! Dua perwakilan dari Universitas Negeri Malang (UM) akan menceritakan pengalaman mereka, mulai persiapan awal hingga menjelang hari-H lomba.

Abu Rizal Choir, atau kerap di sapa Abu merupakan salah satu peserta lomba Pekan Seni Mahasiswa Nasional ke-15 tangkai lomba Seriosa Putra. Ia telah melalui tahap audisi yang sudah diadakan oleh pihak UM pada 29 September silam. Untungnya, Abu dipilih sebagai salah satu perwakilan dari Universitas Negeri Malang di tangkai seriosa. 

"Sebelumnya saya belum pernah ikut perlombaan solo seperti ini, tapi saya tetap memberanikan diri untuk mendaftar, dan Alhamdulillah-nya lolos", ujarnya.

Kak Abu. Sumber foto: dokumentasi pribadi

Dalam mengikuti perlombaan ini, Abu telah mempersiapkan diri dan berlatih lagu yang sudah ditentukan oleh panitia Peksiminas, yaitu "Wanita" komposisi Ismail Marzuki. "Panitia menyiapkan berbagai macam lagu seriosa, dan saya memilih lagu tersebut karena menurut saya lagu itu sangat menarik", jelas mahasiswa jurusan Pendidikan IPS ini.

Selama kurang lebih satu bulan, Abu telah berlatih dengan keras supaya dia bisa menggaet tropi kemenangan. Di bantu oleh pelatih vokalnya, Candra Mahardhika, Abu telah mendalami teknik bernyanyi seriosa, interpretasi lagu, dan cara pembawaan lagu yang tepat agar mendapatkan hasil yang memuaskan nantinya

”Saya bersama rekan saya, Feny yang mewakili seriosa Putri, telah berlatih dengan keras dibantu oleh mas Candra agar dapat mendapatkan hasil yang terbaik," ujar ketua umum Paduan Suara Mahasiswa UM tersebut. 

Semua hasil latihan selama berminggu-minggu akan direkam dan akan di upload ke Youtube. Hasil rekaman harus flawless tanpa adanya rekayasa editing.

Selain Abu, penyanyi muda berbakat bernama Ahmad Rifqi Maulana, atau biasa dipanggil kak Iqi, juga menceritakan perjuangannya sebagai peserta lomba Pekan Seni Mahasiswa Nasional ke-15. Pada awalnya Iqi mendaftar 2 tangkai lomba, yaitu Vocal Group (VG) dan Pop Solo putra. Wow, hebat sekali ya, guys

Tak hanya itu, setelah pemenang diumumkan, Iqi pun mampu memenangkan keduanya. ”Karena saya dua-duanya menang saya harus memilih antara Vocal Group atau Pop Putra," ujar penyanyi berbakat tersebut. ”Setelah banyak sekali pertimbangan terkait tangkai lomba, akhirnya saya memilih tangkai Vocal Group."

Abu mengatakan bahwa ia juga ikut mendaftar untuk tangkai Vocal Group, namun belum lolos. Oleh karena itu, Iqi lah yang mengisi posisi Abu di tangkai Vocal Group. Iqi dan tim VG-nya telah berproses dan berlatih selama satu bulan bersama pelatih mereka, Yustinus Hendry, dengan lagu yang berjudul ”Tunggu Apa Lagi” ciptaan Lalahuta.

Kak Iqi dan tim VG UM. Sumber foto: dokumentasi pribadi

Selain tantangan dalam bernyanyi, dengan ketentuan panitia pusat yang mengharuskan lomba ini untuk dilaksanakan dalam bentuk daring, tim VG UM pun harus mempersiapkan berbagai hal seperti kostum dan koreografi yang akan mempercantik hasil akhir tim VG ini. ”Kami akan menyiapkan dua ruangan untuk rekaman. Yang pertama di Lab Drama, yang kedua di Graha Rektorat lt. 9. Nanti dipilih yang bagus yang mana," ujar Iqi. Sama seperti Abu, hasil video tidak diperkenankan untuk diedit selain menggabungkan hasil video dan audio akhir semua anggota tim VG.

Wah, melihat itu semua, apakah Sobat Milenial juga tertarik? Tahun ini memang terkesan sedikit ribet untuk mengadakan perlombaan seperti PEKSIMINAS ini. Jadi, segalanya memang harus serba online. Tentunya cobaan saat latihan juga tidak sedikit, semisal minimnya venue dan jam latihan yang disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah mengenai penanganan Covid-19. Namun, apabila keadaan sudah kembali normal nanti, pasti pelaksanaannya akan sangat berbeda dengan yang sekarang. 

Bila PEKSIMIDA diadakan, maka setiap perwakilan akan diwajibkan mengikuti 2-3 kategori lomba yang berbeda dan mereka akan diberangkatkan menuju venue untuk mengikuti perlombaanya secara langsung. Dua tahun silam, PEKSIMINAS 2018 diadakan di Yogyakarta. Sehingga, perwakilan asal UM pun di berangkatkan menuju Yogyakarta untuk tampil secara live di depan dewan juri.

Sumber foto: usd.ac.id

Ada pesan nih dari kedua perwakilan UM tadi bahwa, ini adalah kesempatan yang istimewa dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Ketika kalian sudah terpilih menjadi perwakilan, bersyukurlah dan kalian harus yakin menang dan tidak boleh ragu-ragu. 

Jadi, untuk para pegiat seni, terutama kamu para pecinta musik maupun yang sudah benar-benar terjun ke industri musik, tidak boleh melewatkan kesempatan emas seperti ini karena pasti akan ada banyak sekali pengalaman yang berharga yang tak terlupakan.



Artikel oleh: Dimas R. B.

Editor: Ayu T.

Jumlah kata: 880

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Rekomendasi Novel Metropop Romance yang Bikin Geregetan

6 Rekomendasi Café dan Resto Outdoor Bernuansa Alam di Jawa Timur

Free Fire Battlegrounds, Mobile Game yang Jadi Primadona di Kalangan Pemuda