Bank Indonesia Bersama GENBI Gelar Webinar Soft Skills for Leadership untuk Dukung Pengembangan Diri Para Milenial

Hai Sobat Milenial, berjumpa lagi di kanal Self-Development. Minggu kemarin, kita sudah membahas tentang kerennya Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang menggelar Character Building 2020 di tengah pandemi. Yang menjadi menarik adalah karena ini pertama kalinya Character Building digelar secara virtual. Gelaran event tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Wah, keren banget kan?
Nah, untuk minggu ini, kanal Self-Development kembali meliput sebuah acara virtual lain yang pastinya tidak akan jauh-jauh dari pembahasan pengembangan diri. Langsung saja, bahasan kita kali ini akan menjadi cukup menarik untuk disimak karena Bank Indonesia bersama GenBI Tegal menyuguhkan webinar mengenai kepemimpinan dan soft skill dalam rangka membangun kepedulian terhadap pentingnya pengembangan diri.
Sebelumnya, apa itu GenBI?
Saat dikonfirmasi oleh Pojok Milenial pada Kamis (20/11/2020), Ketua Forkom GenBI Tegal 2020 menjelaskan bahwa Generasi Baru Indonesia atau GenBI
merupakan komunitas yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa terpilih dari
berbagai universitas di sebuah wilayah tertentu sebagai penerima beasiswa. Berasal
dari beragam latar disiplin ilmu dan keahlian, hal ini diyakini akan menjadi
energi baru untuk mampu berkontribusi bagi negara. GenBI ini dibawahi langsung dan
dipimpin oleh Bank Indonesia.
![]() |
Sumber gambar: Youtube GenBI Tegal |
Beliau juga menambahkan bahwa tidak hanya mendapatkan beasiswa saja,
mereka dibimbing untuk membagikan energi positif melalui kegiatan aktivis yang
pasti melibatkan peran masyarakat luas. Pada akhirnya GenBI bertujuan untuk
membimbing mereka menjadi pribadi yang kreatif, menjadi “Agent Of Change”
serta dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin di masa yang akan datang
(Future Leaders).
Pembukaan acara webinar Leadership dan Soft skill
Pada Senin (16/11/2020) telah berlangsung webinar Leadership dan Soft Skill yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan GenBI Tegal, dan juga berkolaborasi dengan Komisariat GenBI Universitas Pekalongan dan IAIN Pekalongan. Dengan bertemakan “Soft Skills for Leadership, Improve Your Soft Skills To Become A Great Leader In The Future”, acara ini dilaksanakan melalui Zoom dan live streaming Youtube GenBI Tegal.
Acara ini diawali dengan sambutan Ketua Forkom GenBI Tegal periode 2020, Ihsan Nur Fajar, dan dilanjutkan oleh Rektor Universitas Pekalongan, Bapak Suryani, S.H., M.Hum. Kemudian acara dibuka secara resmi oleh Bapak Dodi Nugraha selaku perwakilan dari Deputy Kantor Perwakilan BI Tegal. Sebelumnya, Rektor Universitas Pekalongan menyampaikan bahwa, kegiatan GenBI sangat baik dan positif bagi semuanya untuk membangun pondasi soft skill dan mengasah kepemimpinan dan manajerial sekaligus menjadi forum silaturahmi bertukar pikir baik dari teman-teman GenBI Tegal, IAIN, dan Univ Pekalongan.
Webinar kali ini dihadiri oleh banyak pihak dan yang menariknya lagi, diisi langsung oleh salah satu pemudi berpengaruh di Indonesia yaitu Marsya Gusman, seorang wanita cantik bergelar Bachelor of Business dari Deakin University of Melbourne, Australia.
Soft skills kepemimpinan apa saja yang harus dimiliki para pemuda?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa pembicara satu ini sangat lah bertalenta dan smart pastinya. Sejak awal dia secara luar biasa telah menerangkan pentingnya soft skill sebagai bekal pemimpin di masa depan. “Soft skill dan kepemimpinan sangatlah erat berkaitan. Selain itu, perlu dipahami bahwa menjadi pemimpin tidak melulu harus menjadi ketua, minimal dapat memimpin diri sendiri dan dapat menentukan ke arah mana diri akan dibawa sudah merupakan prinsip dasar kepemimpinan," ujar Miss Internet Indonesia tahun 2017 ini.
Lalu mengapa sih kita harus benar-benar
mempelajari soft skill? Kalau sobat milenial masih ingat, pak Muhadjir
minggu lalu sudah mengatakan bahwa pengetahuan pada dasarnya melandasi individu
untuk bersikap dan berketerampilan (soft skill), dengan kata lain tiga
hal ini selalu berhubungan, maka sudah selayaknya soft skill sangat dibutuhkan
untuk bertahan di era bonus demografi dan di masa yang akan datang.
Dengan uraian yang lebih rinci, Marsya menjelaskan bahwa ada tiga hal pula yang menjadikan soft skill dibutuhkan seorang leader atau pemimpin. Dengan memiliki soft skill yang bagus, akan mengasah critical thinking dan tidak akan menelan mentah-mentah segala sesuatu yang datang. Kedua, akan memiliki kemampuan problem solving yang baik dan pastinya hal ini sangatlah penting dalam mempraktikkan langsung teori dan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah. Conflict resolution pun juga merupakan langkah yang krusial dalam hal ini. Terakhir, decision making adalah hal yang paling signifikan harus dikuasai untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Mengembangkan Potensi Diri itu Penting untuk Masa Depanmu
Tiga hal
tersebut harus dibalut dengan baik melalui skill komunikasi yang baik
pula, karena percuma jika mempunyai keterampilan yang lengkap namun tidak dapat
mengomunikasikan dengan tim atau orang lain. “Untuk mendapatkan semua itu,
tentu manajemen waktu idealnya dikuasai dengan baik. Teman-teman GenBI sebagai
mahasiswa tentu harus dapat menentukan dan menggunakan skala prioritas sebaik mungkin.
Tahu mana yang harus diutamakan dan dieksekusi lebih dulu," imbuhnya.
Pada akhirnya, Marsya menutup webinar dengan penjelasan
tentang aspek penting yang harus dikuasai pemimpin ideal di masa depan. Menurutnya, pemimpin harus menjadi sosok yang open minded atau memiliki
pemikiran terbuka, dapat menjadikan kritik dan saran sebagai dorongan agar berkarya
lebih dan lebih, serta mampu untuk mengolah masalah menjadi gagasan cemerlang untuk masa mendatang. Sekarang ini, hal tersebut wajib dimiliki untuk penunjang
karir masa depanmu.
Nah, itulah bahasan pada minggu kali ini. Semoga dapat bermanfaat untuk Sobat Milenial, ya. Selalu nantikan update terbaru dari kanal Self-Development di Pojok Milenial. Sampai jumpa minggu depan!
Artikel oleh: Dedhi W.
Editor: Shinta W.
Jumlah kata: 806
Komentar
Posting Komentar