Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka, Perjalanan Hanya Diestimasi 2 Hari 1 Malam

Hai Sobat Milenial semua! Gimana kabarmu? Semoga tetap baik-baik aja yaa. Nah, siapa di sini yang suka banget naik gunung dan liat lautan awan dari puncaknya? Kali ini ada berita bagus buat kamu karena ada jalur pendakian di Jawa yang sudah kembali dibuka setelah setahun belakangan ini ditutup karena adanya kebakaran dan pandemi COVID-19.

Siapa sih yang gak kenal gunung atapnya Pulau Jawa” nan gagah dengan ketinggian 3676 Mdpl itu? Yups, itulah Gunung Semeru. Pendakian Semeru kembali dibuka pada tanggal 28 September 2020, namun dengan estimasi waktu pendakian hanya 2 hari 1 malam. Yang menarik dari berita kali ini adalah karena informasi diperoleh langsung dari Cak Yo, narasumber yang merupakan salah satu anggota Saver Semeru

Dimulai dari penjelasan singkat mengenai pendakian estimasi 2 hari 1 malam. Berdasarkan estimasi tersebut, sebenarnya pendakian gunung Semeru dikategorikan menjadi tiga:

  1. CEPAT: biasa dilakukan oleh bule, berangkat pagi antara pukul 08.00-10.00 kemudian langsung menuju ke Kalimati. Perkiraan sampai Kalimati pukul 17.00-18.00 dengan menggunakan jasa guide dan porter, lalu sekitar pukul 02.00 dini hari melakukan summit dan turun kembali sampai ke Kalimati sekitar pukul 10.00 setelah itu langsung turun menuju Ranupani (rata-rata target puncak).
  2. SEDANG: biasa dilakukan oleh pendaki lokal (Indonesia) yang memiliki kemampuan fisik lebih dan punya pengalaman lebih serta bisa memanajemen waktu dengan baik. 
  3. SANTAI: biasa dilakukan oleh pendaki lokal yang masih baru dan ingin mengenali jalur pendakian serta ingin menikmati perjalanan sepanjang pendakian.

Lalu, mengapa harus 2 hari 1 malam?

Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bahwasanya untuk reaktivasi destinasi wisata selama masa pandemi COVID-19 adalah one day trip. Namun, setelah melewati perundingan karena pendakian tidak bisa dilakukan hanya dengan one day trip, akhirnya muncul kesepakatan berupa pendakian dengan estimasi waktu 2 hari 1 malam yang harapannya hanya sampai di Ranu Kumbolo saja, tidak memaksakan untuk sampai di Kalimati atau puncak, karena keterbatasan waktu tersebut.

Sumber foto: papeta.org

Cak Yo juga menuturkan bahwa ada beberapa peraturan tambahan semasa pandemi ini, antara lain: memakai masker dan hand sanitizer, adanya pengecekan suhu tubuh, dan kapasitas tenda yang harus terisi 50% saja dari kapasitas normal. Nah, untuk registrasi pendakian ke gunung Semeru bisa dilakukan sama seperti sebelumnya sebelum masa pandemi yaitu melalui booking online yang diaktifkan per tanggal 28 September 2020. Perlu dicatat bahwa selama masa pandemi ini kuota maksimal pendakian setiap harinya adalah 120 orang per hari, ya.


Bagaimana reaksi para pendaki?

Ketika ditanya mengenai tanggapan para pendaki tentang reopening ini, Cak Yo menjawab bahwa para pendaki sangat antusias sekali walapun hanya 2 hari 1 malam—dibuktikan dengan langsung penuhnya kuota sampai akhir bulan November ini. Meskipun begitu, pasti masing-masing di antara mereka mempunyai pendapat yang beragam mengenai pendakian dengan estimasi waktu yang singkat ini. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa hal itu tidak masuk akal, namun sebagian besar pendaki lain berpendapat positif bahwa mereka masih bersyukur karena pendakian bisa kembali dibuka karena sebagai obat rindu setelah 1 tahun pendakian Semeru ini ditutup.


Tips dari Cak Yo

Selanjutnya adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam melakukan pendakian Semeru 2 hari 1 malam ala Cak Yo. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah persyaratan administrasi dan perlengkapan yang sesuai dengan SOP. Jangan sampai ada kekurangan, misalnya perlengkapan surat, mulai dari surat keterangan sehat, surat registrasi, materai, simaksi booking online, serta foto copy identitas diri dan perlengkapanmu yang lain. Adapun contoh detail estimasi dari Cak Yo seperti berikut:

Hari pertama dimulai dari pukul 08.00 pendaki melakukan cek in dengan menyerahkan berbagai persyaratan
  • 08.15 – semua pendaki mengikuti briefing dan pengecekan perlengkapan
  • 08.45 – pendaki menukar tiket di loket
  • 09.00 – pendaki berangkat ke Ranu Kumbolo
  • 13.00/14.00 – pendaki tiba di Ranu Kumbolo
  • 14.00-15.00 – istirahat
  • 15.00 – menuju Kalimati
  • 18.00/23.00 – tiba di Kalimati
Hari Kedua
  • 00.00-01.00 – persiapan summit
  • 01.00-06.00 – perjalanan summit
  • 06.00-07.00 – sesi foto
  • 07.00-09.00 – turun ke Kalimati
  • 09.00-12.00 – istirahat di Kalimati
  • 12.00-14.00 – turun ke Ranu Kumbolo
  • 14.00-14.30 – istirahat di Ranu Kumbolo
  • 14.30- 17.30 – perjalanan menuju Ranupani dilanjutkan istirahat dan bermalam di Ranupani

Kemudian, diharapkan untuk mengurangi kegiatan memasak selama aktifitas pendakian dengan membawa bekal makanan matang yang siap makan.  

Tips selanjutnya adalah mengatur waktu selama perjalanan dengan sebaik-baiknya, istirahat secukupnya dan jangan terlalu lama, jangan membawa perlengkapan yang berlebihan yang bisa memberatkan bebanmu, berjalanlah dengan stabil, dan yang terakhir adalah ketahui kondisi diri (jangan terlalu memaksakan).

Sumber foto: dictio.id

Dear Para Pendaki...

Last but not least, Cak Yo juga menitipkan pesan untuk para pendaki yang sudah atau hendak melakukan pendakian 2 hari 1 malam di gunung Semeru. 

"Semoga dengan dibukanya kembali pendakian ini dapat mengobati rindumu kepada Semeru dan para pendaki bisa mentaati peraturan yang telah ditentukan."

Cak Yo juga menghimbau para pendaki untuk mempersiapkan mental dan fisik dengan baik ketika akan melakukan pendakian dan jangan pernah memaksakan diri untuk mencapai puncak. 

"Tujuan utama sebuah pendakian adalah pulang ke rumah dengan sehat dan selamat. Tak apa jika tak mencapai puncaknya, masih ada hari lain, Semeru tidak akan pernah pindah, tidak akan di gusur dan tetap menjulang gagah pada tempatnya."

Jadi, Sobat Milenial, itu tadi seputar informasi pendakian Semeru 2 hari 1 malam hasil wawancara tulis dengan Cak Yo. Gimana nih Sobat Milenial? Sudah tidak sabar mendaki? Kapan mau kesana? Pasti sudah rindu, kan?

 

 

Artikel oleh: Adinda N. & Vita L.

Editor: Ayu T.

Jumlah kata: 844

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Rekomendasi Novel Metropop Romance yang Bikin Geregetan

6 Rekomendasi Café dan Resto Outdoor Bernuansa Alam di Jawa Timur

Free Fire Battlegrounds, Mobile Game yang Jadi Primadona di Kalangan Pemuda